Sejarah Berdirinya MI Roudlotul Athfal
Thursday, April 22, 2021
Add Comment
Madrasah Ibtidaiyah adalah sebuah lembaga pendidikan dasar yang mewadai putra - putri masyarakat untuk menuntut ilmu terutamanya ilmu Agama, begitu pula dengan MI Roudlotul Athfal yang secara konsisten memberikan pelajaran terbaik untuk siswa - siswinya.
![]() |
Foto salah satu MI Roudlotul Athfal |
MI Roudlotul Athfal berlokasi di Dusun Turi Rt. 01 Rw. 01 Desa Toyaning Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan yang secara geografis berada di daerah agraris (pertanian) dengan adat istiadat yang masih melekat di masyarakat.
Awal Berdiri MI Roudlotul Athfal
MI Roudlotul Athfal atau lebih akrab disebut MIRDA berdiri dibawah naungan Yayasan Al Ma'ruf Hamidi, sejatinya MI Roudlotul Athfal berdiri sejak tahun 1956 yang mana pada kala itu masih menggunakan metode ngaji sorokan yang diikuti oleh warga sekitar dengan pengasuh KH. Ma'ruf Qosim. Lambat laun banyak masyarakat yang mengikuti pengajian secara sorokan yang diadakan oleh KH. Ma'ruf Qosim dan pada akhirnya pedirian MI Roudlotul Athfal digagas oleh masyarakat agar terdapat wadah bagi masyarakat ataupun putra - putrinya untuk menuntut ilmu.
Pada awal pendirian MI Roudlotul Athfal pelaksanaan pembelejaran berlangsung pada siang hari yakni setelah sholat dhuhur dimulai dari jam 13.00 sampai 16.00 WIB. Hal tersebut sudah berjalan puluhan tahun sampai pada akhirnya keluar surat dari pemerintah yang menyebutkan bahwa Madrasah Ibtidaiyah harus menjadi lembaga formal dan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pagi hari.
Setelah keluarnya surat tersebut, maka KH. Nadhir Ma'ruf beserta sekeluarga menindaklanjuti dengan mengajukan sebuah Yayasan yang menaungi pendidikan baik formal maupun non formal, akhirnya pada tahun 2006 pengajuan Yayasan Al Ma'ruf Hamidi kepada Akta Notaris yang pada waktu itu bernama Lilik Usmini, SH disetujui. Maka pada tahun tersebut pula MI Roudlotul Athfal menjadi lembaga formal serta pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada pagi hari, sedangkan untuk siang hari dibentuklah lembaga pendidikan Madrasah Diniyah (Madin) Al Ma'ruf sebagai tempat belajar siswa -siswi pada siang hari.
Awal Pelaksanaan KBM
Pada awal keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan pada tahun 2006 dengan siswa baru pada kelas 1 sejumlah 6 anak. Meskipun dengan siswa yang minim tak menyurutkan hati Kepala Madrasah dan guru-guru untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan memberikan pembelajaran yang baik, ramah dan mudah difahami.
Seiring perjalanan dan pergantian tahun pelajaran, antusiame masyarakat semakin tinggi dengan adanya MI Roudlotul Athfal terlebih lagi masyarakat memandang bahwa pendidik yang ada di MI Roudlotul Athfal adalah putra - putri daerah yang pastinya punya LOYALITAS TINGGI untuk mengajar dan membagikan ilmu yang dimiliki agar tercipta Generasi Penerus di Desa Toyaning yang berjiwa modern dengan berakhlaq islami.
Diawal berdirinya, banyak issue atau Hoax yang muncul tentang MI Roudlotul Athfal diantara yang selalu digembor-gemborkan oleh buzzer (orang yang tidak suka) yakni bahwa lulusan MI tidak bisa diterima di SMPN, hal tersebut bukannya membuat down mental para pendidik MIRDA, melainkan semakin membuat para pendidik MIRDA semakin termotivasi untuk membuktikan bahwa lulusan MIRDA bukan hanya bisa diterima di MTsN melainkan juga bisa diterima di SMPN.
PROGRAM MIRDA
Dari tahun ke tahun MIRDA selalu berbenah dengan melakukan pengembangan program terutama pada aspek Ubudiyah dan Akhlaqul Karimah dengan penerapan sistem ala pondok pesantren salaf. Pengembangan program terutama pada program unggulan mulai dilaksanakan pada Tahun pelajaran 2010-2011 yang mana pada sebelumnya program unggulan MIRDA pada tahun 2006 - 2009 hanya sebatas Baca Tulis Qur'an, Menghafal surat yasiin, waqi'ah dan Al Mulk, Sholat Dhuha serta Pondok Romadhon.
Penambahan program unggulan di dasari oleh keinginan guru MIRDA agar siswa - siswi bisa mendapat opsi lebih ketika memilih belajar di MIRDA. Akhirnya pada tahun 2020 MIRDA mulai berbenah, program yang dianggap kurang berjalan dievaluasi kendalanya untuk bisa diperbaiki agar bisa berjalan maksimal.
Program Unggulan MIRDA
1. Mengahafal Juz 30
Program lanjutan dari Baca Tulis Qur'an (BTQ) yang awalnya hanya pembelajaran dilaksanakan hanya membaca dan menulis saja. Pada awalnya dalam program menghafal juz 30 ditergetkan diselesaikan oleh siswa - siswi MIRDA dikelas 6, dalam artian lulusan MIRDA sudah hafal juz 30. Akan tetapi respon dan antusias dari wali murid tidak disangka-sangka, mayoritas wali murid mendukung program Hafalan juz 30 ini, hal terbaik dari program ini adalah siswa kelas 2 MI sudah hafal juz 30.
2. Pembiasaan Akhlaqul Karimah
Program lain yang menjadi unggulan dari MIRDA adalah pembiasaan akhlaqul karimah, siswa - siswi diberi contoh serta pengaplikasian akhlaqul karimah yang dilakukan setiap hari. Dalam pembiasaan ini diharapkan siswa - siswi lebih bisa menjaga sopan santun dan tata krama bukan hanya kepada gurunya saja, melainkan kepada orang tua, teman dan masyarakat umum baik di MI maupun diluar MI.
3. Ubudiyah
Pelaksanaan program dalam bidang ubudiyah di MIRDA adalah dengan diluncurkannya Bengkel Ibadah yang mana pada pelaksanaannya diharapkan agar siswa bisa menjalankan aktivitas ubudiyah khususnya sholat dengan baik dan benar. Hal yang wajib dilaksanakan oleh siswa-siswi MIRDA adalah sholat berjama'ah 5 waktu.
4. Penggalian Bakat
Program ini dilakukan untuk menggali bakat terpendam yang dimiliki oleh siswa-siswi tertuama memupuk rasa percaya diri dan berani tampil di depan umum. Penggalian bakat dilaksanakan satu kali dalam seminggu untuk pengolahannya, sedangkan untuk tampilan dari kegiatan tersebut dilaksanakan dua bulan sekali pada hari sabtu dengan tajuk SABTU BERAKSI.
5. Kedermawanan / Suka Berbagi
Hal mendasar dalam hidup bermasyarakat adalah sifat dermawan dan mau saling berbagi, maka dari itu MIRDA juga ingin berupaya membentuk lulusan yang selain berbudi pekerti luhur, juga meiliki sifat dermawan.
6. Program Tahfidz
Program Tahfidz ini adalah lanjutan dari program BTQ, menengok atas antusias masyarakat dengan program BTQ. MIRDA akhirnya membuat gebrakan baru dengan diluncurkannya program Tahfidz. Pada saat awal launching perogram tersebut terdapat beberapa gejolak diantaranya beberapa penolakan dari wali murid dengan alasan kasihan kepada anaknya.
Respon cepat dilakukan oleh Kepala Madrasah dan guru atas gonjang-ganjing yang beredar agar tidak berkembang semakin meluas, untuk mengatasi hal tersebut maka diundanglah wali murid untuk menjelaskan tujuan dan bagaimana proses program tahfidz. Setelah mendengarkan penjelasan tentang program tahfidz yang dikembangkan di MI Roudlotul Athfal akhirnya wali murid pun setuju dalam pelaksanaan program tersebut.
Launching Program Tahfidz dilaksanakan pada bulan Januari 2021 dengan peserta didik dari MI Roudlotul Athfal dan Lulusan MI Roudlotul Athfal yang masih libur sekolah lanjutan. Dengan adanya program tahfidz diharapkan lulusan kelas 6 MIRDA sudah punya bekal hafalan Al Qur'an minimal 15 Juz.
========== Halaman Selanjutnya ==========
0 Response to "Sejarah Berdirinya MI Roudlotul Athfal"
Post a Comment