REVOLUSI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN PADA MADRASAH
Perempuan pun Bisa Memimpin di Madrasah
Perempuan memang mendominasi jumlah guru di Indonesia dari pada laki-laki, bisa dikatakan jumlah guru di Indonesia 70% adalah perempuan. Hal ini membuktikan bahwa peran serta perempuan dalam dunia pendidikan begitu mendominasi dan nyata. Hal ini berbanding terbalik dalam masalah kepemimpinan perempuan yang masih minim di Madrasah.
Kali ini admin tidak ingin membahas kepemimpinan perempuan dalam ruang sangat luas (Indonesia) akan tetapi pembahasan kali ini dipersempit pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) di sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten Pasuruan yaitu kecamatan Rejoso. Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang berada di kecamatan Rejoso memang tidak begitu banyak, hanya berjumlah 10 lembaga akan tetapi eksistensinya di Kabupaten Pasuruan akhir-akhir ini semakin meningkat dengan berbagai prestasi yang diraih baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
Dalam segi kepemimpinan, memang keberadaan pemimpin atau kepala Madrasah Perempuan di Kecamatan Rejoso lebih sedikit daripada Kepala Madrasah Laki-laki, tapi keberadaannya tak bisa dipandang dengan sebelah mata. Pada kesempatan kali ini admin akan mempersempit pembahasan Kepemimpinan Perempuan pada Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Rejoso terutama pada MI Sunan Ampel Arjosari Kecamatan Rejoso Kapaten Pasuruan.
MI Sunan Ampel Arjosari Kec. Rejoso sekarang berada dibawah kepemimpinan seorang perempuan yaitu Kurnia Dwi Wahyuni, M.Pd.I yang biasa dipanggil bu Nia, mengawali karir dengan mengabdi sebagai seorang guru pada 2003 dan bu Nia ditunjuk sebagai Kepala Madrasah pada tahun 2016. Pada awal kepemimpinanya banyak pro dan kontra yang muncul, ada yang mendukung namun banyak pula yang tidak setuju perempuan memimpin di Madrasah.
Related
![]() |
Kurnia Dwi Wahyuni/ Kepala MI Sunan Ampel Kec. Rejoso |
Hali ini tidak menurunkan semangat atau menjadikan bu Nia Frustasi, namun menjadi pelecut semangat untuk membuktikan bahwa perempuan pun bisa menjadi pemimpin di Madrasah yang tak kalah dengan pemimpin laki-laki. Sejak kepemimpinan bu Nia, banyak reformasi dan program-program baru yang dilakukan pada Madrasah yang dipimpinnya. Hal pertama yang dilakukan adalah mengubah motivasi guru dalam mengajar dan mendatangkan tutor dari luar dalam rangka memotivasi dan melatih para guru agar lebih terampil dalam mengajar.
Baca juga : Ibu Kepala ini sukses membawa lembaganya menjuarai berbagai ajang lomba
Dari pelatihan - pelatihan yang berikan tersebut, bu NIa menindaklanjuti dengan melakukan supervisi dan lesson study. Supervisi yang dilakukan untuk mengamati guru dalam mengajar dan pola mengajar yang harus diperbaiki sedangkan pada lesson study dilaksanakan dengan mikro teaching baik untuk guru senior maupun guru baru untuk mengamati dan melakukan evaluasi bersama.
Disamping melaksanakan pelatihan - pelatihan untuk guru, pendidikan karakter dan akhlaq peserta didik tak luput dari reformasi yang dilakukan bu NIa, penerapan bahasa jawa halus (kromo inggil) dan budaya jawa dalam keseharian dilakukan hal ini diambil karena banyaknya siswa yang kurang mendapat perhatian dari porang tua mereka.
Pribadi yang mudah bersosial, ceria dan disegani
Kurnia Dwi Wahyuni, M.Pd.I atau biasa admin memanggilnya bu Nia (karena admin juga mengajar di salah satu Madrasah Kecamatan Rejoso) adalah seorang perempuan yang mampu bersosial dengan berbagai kalangan dengan sangat baik. Kemampuan bersosial ini juga yang mambuatnya bisa berinterikasi dengan berbagai kalangan bukan hanya kepada guru-guru yang ada di lembaga yang dipimpinnya tetapi juga semua guru kecamatan Rejoso bahkan di kecamatan lain. Mungkin di Kabupaten Pasuruan semua guru kenal dengan nama bu Nia Kepala MI Sunan Ampel Rejoso - menurut Admin hehehe.
Selain mampu bersosial dengan sangat baik, Bu Nia adalah sosok yang disegani terutama di kalangan guru kecamatan Rejoso. Sejauh admin mengenal sosok bu Nia disamping disegani teman-teman guru, bu Nia juga mampu menempatkan diri pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Selain itu, bu NIa pun tak segan membantu apabila ada lembaga lain yang membutuhkan bantuan darinya.
Kerja keras pun membuahkan hasil nyata
Dampak dari reformasi pendidikan yang dilaksanakan bu Nia dengan merangkul guru, siswa dan orang tua untuk bekerjasama mengembangkan kemajuan madrasah. Tampak jelas dengan semakin banyaknya prestasi yang diraih baik level kecamatan, kabupaten sampai provinsi. Hal ini membuktikan bahwa perempuan juga mampu untuk menjadi pemimpin di Madrasah. Kepemimpianan bu Nia tak hanya dikagumi oleh kalangan KKMI Rejoso (semua Madrasah Kec. Rejoso) bahkan pihak luar pun mengagumi cara kepemimpinan yang dilakukan bu Nia.
Kata teman - teman tentang bu Nia
Chujaemi, S.Pd.I (Kepala MI Roudlotul Athfal)
Bu Nia adalah sosok yang mengagumkan dan bisa dicontoh oleh guru-guru khususnya di kecamatan Rejoso
M. Agus Salim, S.Pd.I (Kepala MI Islamiyah Nidhomiyah)
Bu Nia itu aset Rejoso, joss pokok e
Saiful Asror, M.Pd.I (PNS /Guru MI Bahjatusshibyan)
Perjuangan Mbak Nia itu seperti ayahnya, Totalitas terhadap Madrasah.
Muhammad Mustain, S.Pd.I (Ketua KKMI Rejoso)
MI Sunan Ampel dibawah kepemimpinan bu Nia semakin bisa diperhitungkan dan menjadi lebih baik, tak kalah dari pendahulunya.
Kesimpulan yang bisa admin ambil bahwa peranan perempuan dalam dunia pendidikan khususnya di madrasah memiliki pengaruh yang besar dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi lebih baik.
0 Response to "REVOLUSI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN PADA MADRASAH"
Post a Comment